Liga Primer Indonesia Pemecah Persatuan Bangsa? Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menolak keberadaan kompetisi profesional baru yang bernama Liga Primer Indonesia (LPI). Ketua Umum PSSI Nurdin Halid justru menilai keberadaan LPI bisa memecah belah persatuan bangsa. "Siapapun penggagasnya, dia pengecut dan memecah belah persatuan. Tidak seharusnya jalannya seperti itu," ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/9). Dia bahkan tidak sepakat dengan Direktur PT Liga Indonesia (Liga) Andi Darussalam Tabusala, mempersilakan investor yang bisa menyiapkan dana untuk klub menggantikan kedudukannya di Liga.
Menurut Nurdin, di Indonesia hanya ada satu kompetisi profesional yang diakui oleh PSSI yakni kompetisi yang saat ini dikelola oleh Liga dan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Kendati tujuannya untuk memajukan sepak bola Indonesia, dia tetap menilai jalan yang ditempuh oleh para penggagas LPI tersebut salah karena tidak sesuai dengan sistem yang berlaku.
"Dana memang menjadi salah satu kendala dan sepak bola kita memang butuh investor, namun caranya salah. Karena tidak menghargai sistem yang saat ini sedang berjalan. Kami tidak akan pernah mengijinkan LPI digelar," kata Nurdin yang mengaku baru kembali dari luar negeri tersebut. Nurdin menyatakan jika kompetisi tersebut bentuknya turnamen, kemungkinan besar pihaknya akan memberikan izin. "Karena tidak boleh menggelar kompetisi selain di bawah naungan federasi (PSSI)," katanya.
Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada klub jika tetap membandel dengan ikut LPI, menurut Nurdin, dikeluarkan dari keanggotaan PSSI itu sudah valid tidak ada penawaran lain. "Saya tidak punya kekuatan untuk melarang klub mengikuti LPI. Tapi saya punya kekuatan untuk menerapkan peraturan yang ada. Jika ada klub yang merapat ke LPI kami akan berikan peringatan dan penjelasan. Kalau tetap ngotot ya aturan akan kami tegakkan," ungkapnya menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar