Front Pembela Islam, Di Fitnah Lagi

Front Pembela Islam (FPI), Di Fitnah Lagi

Front Pembela Islam (FPI) di fitnah lagi, kali ini dituduh bersifat frontal di Bekasi. Apakah anda percaya itu? Boleh percaya boleh tidak, namun sebagai seorang manusia yang cerdas mestinya anda berfikir dulu sebelum bertindak. Hari ini banyak memang media masa yang memberitakan tentang kejadian jamaat Huria Kisten Batak Protestan (HKBP) Bekasi yang dibubar paksa. berbagai judul berita di media masa menyudutkan FPI, seperti "Dianiaya FPI, HKBP Lapor ke Mabes Polri." Sampai-sampai FPI menjadi Trending Topic di Twitter.

Namun hal ini telah diluruskan dengan pemberitaan terbaru bahwa pihak Kepolisian menjelaskan massa yang mengepung jemaat HKBP Bekasi bukan dari Front Pembela Islam (FPI). Sebelumnya, beredar isu massa FPI mengejar-ngejar jemaat HKBP yang melakukan kebaktian di lahan kosong sekitar gereja di Ciketing, Mustika Jaya, Bekasi, tadi pagi.

Ternyata yang terjadi dilapangan adalah massa Mustika Jaya yang mengepung jamaat dan orang sekampung turun semua. "Bukan FPI tapi massa Mustika Jaya, warga sekampung turun semua," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kombes Imam Sugianto saat dihubungi okezone, Minggu (8/8/2010).

Menurut dia, massa ini berasal dari warga setempat yang menolak pendirian gereja di pemukiman mereka. Akibatnya, warga melakukan aksi pagar betis mencegah jemaat HKPB melakukan kebaktian di lahan kosong sekitar gereja. Sebenarnya aksi penolakan dari warga ini telah lama. Warga dan jemaat terlibat aksi dorong, tapi tidak ada bentrokan dan lempar-lemparan, juga pengejaran dan pihak kepolisian akhirnya mengevakuasi pendeta dan jemaat yang berjumlah sekitar 30-40 orang ke tempat aman untuk menghindari aksi massa.

Iman juga mengungkapkan, gereja tersebut sebelumnya sudah disegel pemerintah setempat karena belum menempuh perizinan sesuai prosedur. Selain itu, mendapat penentangan dari warga sekitar yang tidak setuju dengan pendirian gereja.

Namun jemaat HKBP memaksa masuk untuk melakukan kebaktian dengan meminta pengawalan dari polisi. Jumlah warga dan polisi yang tidak seimbang, akhirnya pendeta dan jemaatnya dievakuasi dari lokasi.

Nah sekarang siapasih yang menjadi provokaor? yang mengakibatkan kedua kubu menjadi memanas? Kalau soal FPI, tidak heran lagi, memang sering difitnah kok. Tuh makanya jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang bertebaran dan itu salah satu damfak negfatif dari Internet, mudahnya lalu-lalang berita dan itu belum tentu benar. Kembali pada diri kita masing-masing. untuk menuju Internet Sehat maka sehatkan dulu diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar