NanLimo Today ~ Sekitar 300 orang lebih tewas akibat kepanikan masal dalam acara Festival Air Kamboja, Senin (23/11/2010) malam. Aparat berwenang memperkirakan, lebih dari 2 juta orang mungkin menghadiri acara selama tiga hari tersebut. Acara ini memiliki daya tarik utama berupa perlombaan perahu tradisional sepanjang Sungai Tonle Sap. Perlombaan itu berakhir pada sore hari.
So Cheata, penjual minuman ringan, mengatakan, peristiwa itu berawal ketika 10 orang jatuh pingsan. Dia mengatakan, peristiwa 10 orang pingsan itu kemudian berubah menjadi kepanikan sehingga banyak orang terinjak-injak.
Sebagian orang kemudian meringkuk di sebuah jembatan yang sangat penuh orang. Kondisi ini menyebabkan orang-orang saling tindih atau melompat dari jembatan. Saksi lainnya, Huon Khla mengatakan, kepanikan mulai terjadi saat jembatan yang digunakan untuk menyaksikan festival tersebut diisukan goyah. Warga yang ketakutan berebutan lari ke luar jembatan sehingga ada yang terinjak, bahkan tercebur ke sungai.
"Saya terjebak dalam waktu yang lama. Dan itu sangat panas, saya pun kehilangan kesadaran," ceritanya.
PM Kamboja Hun Sen meminta maaf pada rakyatnya atas kejadian ini. Dia memerintahkan investigasi segera tentang penyebab peristiwa yang merenggut korban jiwa terbesar setelah rezim Pol Pot ini.
Sebagai gambaran, Kamboja merupakan salah satu negara di kawasan miskin dan memiliki sistem kesehatan yang terbelakang serta rumah sakit yang hampir tidak mampu melayani kebutuhan harian. Hmm.. setiap acara besar yang menciptakan keramaian dan tidak teratur, ya beginilah akibatnya. Bagaimana menurut anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar