Mudik Lebaran itu sudah biasa macet, apalagi di kota-kota besar. Mudik Lebaran 2010 kali ada alternatif untuk mengatasi kemacetan, yakni Lingkar Nagreg yang berada di lintas Bandung. Lingkar Nagreg ini masih baru dan di uji coba, namun Heryawan Gubernur Jawa Barat, jika sewaktu uji coba jalur Lingkar Nagreg dapat di gunakan secara masksimal maka jalur tersebut akan langsung digunakan hingga arus balik H+7 Lebaran. Heryawan optimistis jalur bisa digunakan pada saatnya karena selain sudah ada pembatas, lampu penerangan di lima titik pun sudah memadai. Dia menekankan, beban muatan kendaraan yang boleh melintasi Lingkar Nagreg akan dibatasi.
Kendaraan besar yang diperbolehkan melintas hanya kendaraan yang memiliki titik sumbu dengan beban minimal 8 ton. Kendaraan dengan bobot muatan lebih dari 25 ton harus memiliki lebih dari dua sumbu kendaraan. Mengenai kelaikan jalan, Heryawan optimistis Lingkar Nagreg sudah layak digunakan para pemudik kendati proses pengerjaan belum terealisasi 100 persen.
”Menurut analisis para ahli, jalan ini sudah dapat digunakan. Dengan dasar itulah kami memutuskan jalan ini akan digunakan untuk arus mudik mendatang. Jika arus balik sudah selesai, jalan akan ditutup lagi untuk penuntasan pengerjaan,” papar Heryawan. Disinggung tentang antisipasi longsor dari tebing setinggi sekitar 30 meter di kiri dan kanan jalan, Heryawan juga menyatakan para ahli dan teknisi menjamin bahwa tebing tersebut aman.
Diberitakan sebelumnya, jalur Lingkar Nagreg dibuka untuk mengurai 50 persen kemacetan yang biasa terjadi di kawasan Nagreg setiap kali musim mudik tiba. Lingkar Nagreg akan digunakan satu jalur ke arah Garut pada arus mudik. Sedangkan pada arus balik, satu jalur digunakan untuk kendaraan menuju Bandung. Hingga tahap IV pengerjaan proyek dengan jalan yang berhasil dibangun sepanjang 5,2 kilometer, biaya yang sudah dihabiskan mencapai Rp200 miliar.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Sutarman mengaku, masih ada kemungkinan jalur Lingkar Nagreg batal digunakan pada musim mudik Lebaran tahun ini.”Kalau kondisinya seperti itu, kami akan menggunakanan jalur lama seperti tahun-tahun sebelumnya dengan menggunakan sistem buka tutup,”kata Sutarman. Kapolda juga mengungkapkan, pihaknya akan mengerahkan sekitar 200 personel, satu armada derek,dan satu tenda kesehatan di Lingkar Nagreg untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Pimpinan proyek Lingkar Nagreg dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Haryono mengaku,kelandaian tanjakan pada jalur baru ini mencapai 14,8 derajat atau lebih rendah dua dijit dari jalur lama. Tanjakannya juga lebih landai dari jalur lama, sementara lebar jalan yang sudah siap digunakan pada arus mudik adalah 6 meter dari 12 meter yang dipersiapkan. ”Kami harap para pengemudi nanti sangat berhati-hati.Kecepatan kendaraan idealnya tetap dijaga di 40-50 kilometer per jam,” kata Haryono.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar Dicky Saromi mengungkapkan, pihaknya akan memasang rambu-rambu di sepanjang jalur Lingkar Nagreg berupa water barrier sebanyak 50 unit, traffic cone 40 unit, dan dua warning light. Kepala Dinas PU Bina Marga Jabar Guntoro mengatakan,untuk penerangan jalur pad amalam hari, sudah disiapkan tiga genset dan lima buah solar cell.
Bagi para pemudik ataupun pengendara yang akan melintasi jalur Lingkar Nagreg silakan Download PETA JALUR LINGKAR NAGREG di sini www.garutkab.go.id/download_files/article/jalur_lingkar_nagreg.pdf Semoga bermanfaat.
ane selama ini belum pernah ngerasin mudik mas...soalnya tiap hari ya pulang terus ke kampung halaman
BalasHapusMudik kemana ya??
BalasHapus