Eko Ramaditya Adikara, seorang bloger tunanetra, buku karyanya yang berjudul Blind Power: Berdamai dengan Kegelapan, ditarik dari peredaran. Pasalnya, buku itu memuat kebohongan Rama mengenai sejumlah musik game Jepang yang diakui sebagai karyanya.
Pengakuan blogger tunanetra Eko Ramaditya Adikara terkait kebohongan publik yang dilakukannya, membuat kecewa sekaligus kaget jurnalis yang menulis kisah heroiknya. Pepih Nugraha, jurnalis Kompas yang pernah memuat tulisan panjang mengenai sosok Rama, mengungkapkan kekecewaannya.
Buku besutan Grafindo Media Pratama terbit pertama kali tahun 2008. Buku itu telah menginspirasi banyak orang karena berisi kisah hidup Rama, seorang tunanetra yang memiliki banyak talenta.
Keterbatasan fisik tidak menghalangi Rama melakukan aktivitas layaknya manusia normal. Ia mampu bepergian ke mana-mana sendirian dengan angkutan umum, bahkan ke luar pulau, seperti Palembang dan Pontianak. Rama yang dikenal sebagai bloger ini bisa menikmati film dan fasih berbahasa Inggris. Ia juga dikenal sebagai kolumnis bidang teknologi di sebuah situs berita Indonesia.
Rama pencandu berat musik game. Di sinilah ia tersandung. Ia mengklaim bahwa sejumlah musik game Jepang adalah hasil karyanya. Sebuah komunitas pencinta game mendapati bahwa karya-karya itu bukanlah karya Rama.
Hehehe.....
BalasHapusada ada aja deh :)
BalasHapus