Alessandro Trabucco, Masuk Timnas Indonesia?

Alessandro Trabucco dan Irfan Bachdim

Setelah Kim Jeffrey Kurniawan kini Alessandro Trabucco dan Irfan Bachdim menyusul dan akan membala Merah Putih. Alessandro Trabucco adalah pesepak bola yang berpaspor Itali dan terarik mengenakan kostum timnas Indonesia. sedangkan Irfan Bachdim adalah keturunan Belanda. Kemaren sore 28 Juli mereka berdua tiba di Indonesia. Bachdim disambut sanak keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta. "Saya suka tim Indonesia, ayah saya juga dari Indonesia. Jadi (bermain untuk timnas) kebanggaan buat saya," kata Bachdim pada wartawan yang menunggunya lebih dari 1 jam di Bandara.

Bachdim sebelumnya pernah melakukan tes di Persija Jakarta. Rencananya, Persija jadi kendaraan Bachdim menuju timnas. Namun karena tak muncul kata sepakat dengan Tim Macan Kemayoran, negosiasi batal. Bachdim pun harus rela kembali ke Belanda.

Meski demikian, Bachdim terlihat gembira dengan kedatangannya kembali ke Tanah Air. "Saya menikmati orang-orang di sini. Soal naturalisasi kita lihat saja dan saya akan berbuat yang terbaik," ujar pemuda bule itu.

Rasa optimis juga muncul dari diri Trabucco. Pemuda keturunan Italia ini menyatakan kegembiraannya membela tim Merah Putih. Namun, Trabucco menolak bila paspor Italianya ditarik.

Alessandro yang dikabarkan bergabung bersama klub Italia Cesena itu menambahkan,keputusan berganti kewarganegaraan secara permanen masih dipertimbangkan. Sebab, pemain berdarah Jawa dan Italia ini masih berharap suatu saat kembali lagi ke Negeri Piza. ’’Saya belum bisa melepaskan paspor Italia 100%.Harus berpikir lagi kalau harus menetap di sini untuk selamanya.Tapi,pada dasarnya saya tertarik. Kalau disuruh bermain, akan saya lakukan,’’ lanjutnya.

Status kewarganegaraan menjadi problem utama pemain asing berdarah Indonesia. Sebab, negeri ini tidak menganut sistem kewarganegaraan ganda. Artinya, mereka yang berganti paspor jadi warga negara Indonesia (WNI) secara permanen. Problem ini sebelumnya dihadapi oleh pemain Belanda berdarah Maluku Serginho van Dijk. Mengutarakan ketertarikan berkostum Merah Putih, Serginho tetap berpikir ulang kalau kehilangan haknya sebagai warga Belanda secara permanen. Bukan hanya mereka, status pemindahan kewarganegaraan Irfan juga masih mengambang.

"Saya tidak mau lepas paspor (Italia) karena di Eropa paspor itu lebih berguna," jelas Trabucco dengan bahasa Indonesia yang tertatih.

Sebelum dijajal kemampuannya oleh timnas, kedua pemain ini akan turun dalam dua laga amal. Pertama pada 4 Agustus 2010 di Stadion Gajayana, Malang. Kedua pada 7 Agustus 2010 di Stadion 10 Nopember, Surabaya.

Rencananya dalam laga itu akan bertanding dua tim berbeda, Garuda Merah vs Garuda Putih. Sebelum kedua pemain ini datang, sudah lebih dulu mendarat Kim Jeffry Kurniawan. Pemain Indonesia berdarah Jerman ini juga akan ikut dalam laga amal tersebut.

Lalu saya mulai berfikir, apa negeri ini sudah kekurangan pemain? hingga harus melakukan pemain yang siap dinaturalisasi? Kemana para anak jati bangsa ini? apa ada yang salah? Ok, nanti dilain waktu kita bahas, saya ucapkan kepada Alessandro Trabucco dan Irfan Bachdim selamat datang di Indonesia

5 komentar:

  1. Indonesia mengimpor pemain asing terus. Demi sebuah prestise apa prestasi?

    BalasHapus
  2. emang negeri ini kekurangan pemain...apa prestasi negeri ini ? apa naturalisasi hal yg haram...korup tuh yg haram...negeri ini byk pemain koruptornya daripada pemain bolanya

    BalasHapus
  3. no name :) menurutku itu bagus bagus aja,,gak salah kok, mungkin dgn begitu pemain keturunan indonesia ini bisa berbagi kemampuan bermain ala eropa dengan pemain timnas yang memang pada belum pernah main di eropa yang gaya bermain sepak bolanya jelas beda dgn permainan indonesia yang lebih mengandalkan fisik ketimbang taktik...

    BalasHapus
  4. Mas...mas.... dunia mau kiamat,kalo mengandalkan anak bangsa bisa2 ga berprestasi kita. Biarlah para petinggi pssi yg konon korup itu berbuat 'dikit-dikit' lah. Eeeeee, siapa tau Timnas kita main-nya (main-nya bukan prestasinya)ciamik. Belum juga acara naturalisasi dijalankan kita udah pada ribut, biarlah. Kita penonton liat aja apa maunya "juragan gula" itu.'Kan prinsip dia ini dah kepalang basah, udah malu nyemplung aja ke kemaluan. xixixixixi

    BalasHapus
  5. gga perlu latah kayak singapur , di negeri ini masi ada kok pemain2 yg bsa jd pemain masa depan spak bola kita .

    BalasHapus