Wacana tes keperawanan calon siswi baru mulai tingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi bergulir. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Provinsi Jambi, Henry Mashur, menilai wacana tersebut bukan solusi yang tepat dan tidak dapat diterapkan. "Penerapan tes keperawanan bagi siswi dalam penerimaan siswa baru (PSB) bukan solusi tepat. Yang paling penting ialah menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada generasi muda, program tersebut yang perlu diperkuat oleh pemerintah saat ini," kata Henry.
Pernyataan tersebut disampaikan Henry menanggapi wacana yang di usulkan DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno, terkait dengan peningkatan mutu pendidikan di Jambi, Ahad (26/9/10). Menurut Henry, menanamkan nilai-nilai keagamaan merupakan solusi yang tepat untuk menyelamatkan pelajar dari pergaulan bebas dan perbuatan mesum, bukan tes keperawanan bagi calon siswi, cara itu bukan solusi.
"Mendapatkan pendidikan yang baik merupakan hak bagi setiap pelajar di Jambi, tanpa terkecuali," lanjutnya. Namun, menurut Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Aswan Jahari, rekrutmen lewat tes keperawan bagi siswi PSB, baru sebatas wacana. Ia belum akan menyetujui keinginan Bambang untuk memasukan klausul itu dalam rancangan peraturan daerah (raperda) terkait peningkatan mutu pendidikan di Jambi. "Itu kan baru wacana, belum mengarah ke Raperda," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi melempar wacana agar dalam penerimaan siswa baru mulai dari tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, dilakukan tes perawanan bagi siswa perempuan. Tes tersebut dilakukan dengan tujuan menangkal banyaknya hubungan seks bebas di kalangan pelajar.
syaratnya:
BalasHapus- Pemeriksaan dilakukan secara tertutup, dan hasil tidak di sebar luaskan
ke umum.
- Tujuan pemeriksaan adalah hanya agar orang tua si siswi mengetahui
bahwa anaknya masih atau sudah tidak perawan. selanjutnya
untuk tindakan, di serahkan sepenuhnya keorang tua yang
bersangkutan.
- Untuk orang tua yang tidak setuju anaknya diperiksa harus membuat
surat pernyataan diatas materai. dan si anak tidak akan diperiksa.
- Bila si orang tua sudah mengetahui sebelumnya bila si anak sudah tidak
perawan dikarenakan pemerkosaan atau kecelakaan. maka si orang tua
harus memberikan keterangan dan dilakukan secara tertutup. untuk
menjaga kehormatan si anak.
Syarat seperti itu rasanya cukup untuk membuat siswi2 sekolah untuk tetap menjaga keperawanannya. untuk cowok ga usah di periksa, kalo banyak perawan pasti banyak perjaka. kecuali si cowok suka jajan, untuk anak sekolah buat jajan rasanya susah.
Orang tua yang bijak pasti akan setuju. karena si orang tua pasti akan sungkan bila menanyakan langsung pada anaknya "Nak, kamu masih perawan atau tidak?"
kalau dijawab pun, pasti jawabannya "masih" walau harus berbohong.
sedang kan untuk memeriksa keperawanan anaknya sendiri tak mungkin.
anak sekarang rasanya menyepelekan sekali keperawanan